Kamis, 01 Juni 2023

SISTEM TERTANAM


SISTEM TERTANAM / EMBEDDED SYSTEMS

Sistem tertanam, yang juga dikenal sebagai sistem embedded, telah menjadi bagian penting dari teknologi kita saat ini. Dari perangkat elektronik konsumen hingga kendaraan otonom, banyak inovasi tergantung pada implementasi yang sukses dari sistem tertanam. Namun, seperti halnya implementasi teknologi apa pun, ada tantangan dan kendala yang mungkin muncul dalam prosesnya. Dalam blog ini, kami akan membahas beberapa kendala umum yang mungkin terjadi pada saat implementasi sistem tertanam dan menawarkan solusi yang berguna untuk mengatasinya.


Kendala Keterbatasan Sumber Daya:

Implementasi sistem tertanam seringkali terbatas oleh keterbatasan sumber daya, seperti daya komputasi, memori, atau kapasitas penyimpanan yang terbatas. Ini dapat menyebabkan masalah dalam merancang sistem yang memenuhi persyaratan kinerja yang diinginkan.

Solusi:


Optimalkan kode: Menerapkan praktik pengkodean yang efisien dapat membantu mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak perlu dan meningkatkan kinerja sistem.

Prioritaskan fungsi: Identifikasi fungsi inti yang harus diberikan oleh sistem dan alokasikan sumber daya yang cukup untuk mendukung fungsi tersebut, sementara fitur tambahan yang kurang penting dapat dikurangi atau dihilangkan sepenuhnya.

Gunakan perangkat keras yang sesuai: Pilihlah perangkat keras dengan spesifikasi yang tepat untuk kebutuhan sistem. Dalam beberapa kasus, menggunakan komponen khusus yang dioptimalkan untuk aplikasi tertentu dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja keseluruhan.

Kesalahan Perangkat Keras atau Perangkat Lunak:

Kendala lain yang mungkin terjadi adalah kesalahan pada perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan dalam sistem tertanam. Kesalahan ini dapat mengganggu fungsi sistem atau bahkan menyebabkan kerusakan permanen.

Solusi:


Uji intensif: Lakukan pengujian ekstensif terhadap perangkat keras dan perangkat lunak sebelum mengimplementasikannya secara penuh. Uji dalam berbagai skenario dan lingkungan yang mungkin untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah potensial sebelum mereka menyebabkan masalah pada tahap produksi.

Cadangan dan pemulihan: Buatlah salinan cadangan data dan konfigurasi sistem secara teratur. Jika terjadi kesalahan, memiliki cadangan yang dapat dipulihkan dapat mempercepat proses pemulihan dan mengurangi waktu henti sistem.

Pembaruan perangkat lunak: Pastikan untuk mengikuti pembaruan dan perbaikan yang disediakan oleh produsen perangkat lunak. Ini dapat membantu mencegah kesalahan yang diketahui dan meningkatkan keamanan serta kinerja sistem.

Kompatibilitas dan Integrasi:

Implementasi sistem tertanam sering melibatkan komponen dari berbagai pihak yang harus bekerja bersama secara harmonis. Kompatibilitas dan integrasi yang tidak memadai dapat menyebabkan masalah komunikasi antar perangkat dan menghambat fungsionalitas sistem.

Solusi:


Spesifikasi yang jelas: Tentukan kebutuhan komunikasi dan integrasi dengan jelas dalam tahap perencanaan. Pastikan bahwa semua pihak yang terlibat memahami persyaratan ini dan bekerja sesuai dengan standar yang disepakati.

Pengujian integrasi: Lakukan pengujian yang komprehensif terhadap semua komponen sistem dan fungsionalitas mereka ketika diintegrasikan. Identifikasi dan perbaiki masalah kompatibilitas sebelum sistem diimplementasikan sepenuhnya.

Kerjasama antar tim: Komunikasi yang baik antara tim pengembang, pemasok perangkat keras, dan pihak lain yang terlibat dapat membantu mengatasi kendala kompatibilitas dan integrasi. Tetap terbuka terhadap diskusi dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang muncul.

Kesimpulan:

Implementasi sistem tertanam dapat menghadirkan tantangan unik. Dengan memahami kendala yang mungkin terjadi dan mengetahui solusi yang tepat, kita dapat mengatasi hambatan tersebut dan memastikan keberhasilan sistem. Dengan mengikuti praktik terbaik dalam merancang, menguji, dan mengintegrasikan sistem tertanam, kita dapat meminimalkan risiko dan mengoptimalkan kinerja sistem yang diimplementasikan.

GENERASI KOMPUTER DARI MASA KE MASA

GENERASI KOMPUTER DARI MASA KE MASA

1. Komputer Generasi Pertama (1940 - 1956)



Komputer generasi pertama dikembangkan untuk desain pesawat dan peluru kendali. Komputer generasi pertama digagas oleh Konrad Zuse, seorang insiyur asal Jerman, komputer ini menggunakan tabung hampa udara sebagai sirkuit dan magnetik untuk memori. 

Adapun ciri - ciri komputer generasi pertama adalah :
Memiliki perangkat keras yang berukuran besar.
Desasin interior sistem operasi dibuat secara spesifik.
Program hanya bisa dibuat memakai bahasa mesin.
Membutuhkan daya listrik yang besar.
Kapasitas penyimpanan kecil.
menggunakan tabung vakum.

2. Komputer Generasi Kedua (1959 - 1965)




Komponen dasar untuk komputer generasi kedua adalah teknologi transistor. Transistor ini mengagantikan tabung hampa. Dengan menggunakan transistor memungkinkan komputer menjadi lebih kecil, murah dan hemat energi. 

Adapun ciri - ciri komputer generasi kedua adalah :
Komponen dasar menggunakan transistor.
Daya dan ukuran yang digunakan lebih kecil.
Mampu memproses secara realtime dan real sharing.
kinerja lebih cepat.

3. Komputer Generasi Ketiga (1960an - 1970)




Generasi ketiga komputer dimulai pada tahun 1965. Saat itu, komputer dibuat menggunakan komponen dasar Intergrated Circuit (ICs). Integrated Circuit diciptakan oleh Jack Billy pada tahun 1958, dikarenakan transistor membuat komputer cepat panas, maka komputer generasi kedua mulai ditinggal. 

Ciri - ciri komputer generasi ketiga sebagai berikut :
Listrik lebih hemat.
Perangkat lunak lebih berkembang.
Harga semakin terjangkau.
Kapasitas penyimpanan lebih besar.
Mampu berkomunikasi dengan komputer lain.
Menggunakan penyimpanan eksternal, seperti disket magnetic.

4. Komputer Generasi Keempat (1971-an)




Komputer pada generasi ini disebut juga sebagai komputer microprocessor. Karena saat itu, microprocessor telah diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan, termasuk kebutuhan rumah tangga seperti microwave, oven televisi dan mobil elektronik. Perangkat lunak yang sangat populer pada kala itu adalah program word processing dan spreadsheet. 

Ciri - ciri komputer pada generasi keempat adalah :
Menggunakan LSI.
Menggunakan microprocessor.
Dipasarkan pada perorangan.
Muncul komputer baru yang lebih mudah dibawa, seperti laptop.

5. Komputer Generasi Kelima




Komputer generasi kelima ditandai dengan munculnya LSI atau Large Scale Integration yang merupakan pemadatan ribuan mikroprocessor ke dalam satu mikroprosesor. Komputer ini juga ditandai juga dengan munculnya semi konduktor. 

Ciri - ciri komputer generasi kelima adalah :
Komponen dasar menggunakan ULSI.
Mengembangkan AI.
Mulai mengembangkan komputer yang dapat menggantikan chips.

REFERENSI 

https://id.wikipedia.org/wiki/Komputer
https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/05/140000279/sejarah-perkembangan-komputer-dari-generasi-ke-generasi?page=all
https://www.ruangguru.com/blog/yuk-ingat-kembali-sejarah-perkembangan-komputer