Minggu, 04 April 2021

 

DATABASE RELATIONAL


Relational Database

Relational Database adalah suatu model database yang disajikan dalam bentuk tabel.

Model ini pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd pada bulan Juni 1970 dalam sebuah paper berjudul : "A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks"

 

Tujuan Relational Database :

  • Untuk menekankan kemandirian data
  • Menghilangkan inkonsistensi dan redudansi data menggunakan konsep normalisasi
  • Meningkatkan kemampuan akses data
Contoh :



 

Model Data Relasional mengandung 3 komponen inti :

Integritas data adalah menjamin konsistensi data terhadap semua konstrain yang diberlakukan terhadap data tersebut, sehingga memberikan jaminan keabsahan data itu sendiri

 

  • Struktur data

(data diorganisasi dalam bentuk tabel)

Contoh :



  • Manipulasi data

(menggunakan SQL)

  • Integritas data

(Menjamin konsistensi data)

 

Struktur Data

Struktur berbentuk tabel data dua dimensi

Contoh

Struktur yang baik adalah relasi yang mengandung redundansi minimal dan mengijinkan pengguna untuk menyisipkan, memodifikasi serta menghapus baris-baris tanpa menimbulkan kesalahan.

 

Batasan Integritas Data

Domain Atribut

  • Setiap nilai yang disimpan dalam kolom sebuah relasi harus memiliki jangkauan nilai yang samaAturan Integritas
Aturan Integritas
  • Aturan yang menjamin setiap atribut primary key bernilai valid (unik dan bukan null)
Referensial Integrity 

  • Referensial Integrity Garis yang menghubungkan antara satu tabel dengan tabel lain
Contoh Domain atribut & Aturan Integritas

Contoh Integritas Refensial




 

 

 

Life Cycle Database

 

Daur Hidup (Life Cycle) yang Umum dari Aplikasi Basis Data

  • Systems Definition
  • Database Design
  • Implementation
  • Loading/Data Convertion
  • Konversi Aplikasi
  • Testing & Validasi
  • Operations
  • Control & Maintenance

 

Implementasi

  • membuat basis data
  • membuat program aplikasi

 

Loading/ Konversi Data

memasukkan data ke dalam basis data

mengkonversi file yang sudah ada ke dalam format basis data dan kemudian memasukkannya dalam basis data

 

Konversi Aplikasi

Semua aplikasi dari sistem sebelumnya dikonversikan ke dalam sistem basis data.

 

Testing dan Validasi

Sistem yang baru harus ditest dan divalidasi (diperiksa keabsahannya).

 

 

 

Proses Design Basis Data (cont’d)

 

“ Keenam phase dalam proses design tidak perlu dilaksanakan secara mutlak, mungkin ada umpan balik antar phase dan dalam masing-masing phase

 

Proses design terdiri dari dua proses yang paralel yaitu:

  • proses design dari data dan struktur dari basis data (data driven)
  • proses design dari program aplikasi dan pemrosesan basis data (process driven)

 

Mengapa Harus Paralel

Karena kedua proses tersebut saling bergantungan.

 

Contoh:

Menentukan data item yang akan disimpan dalam basis data tergantung dari aplikasi basis data tersebut, juga dalam menentukan struktur dan akses path.

 

Design dari program aplikasi tergantung dari struktur basis datanya.

Biasanya condong ke salah satu

 

Phase 1: Pengumpulan Data &  Analisa Requirement

Pengidentifikasian group pemakai dan area aplikasi

Penelitian kembali dokumen-dokumen yang sudah ada yang berhubungan dengan aplikasi à form, report, manual, organization chart, dsb

Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan dari pemrosesan, seperti tipe transaksi, input/output, frekuensi suatu transaksi, dsb

Transfer informasi informal ke dalam bentuk terstruktur menggunakan salah satu bentuk formal dari requirement specification (bentuk diagram) seperti Flow Chart, DFD, UML Diagram, dll. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan kekonsistenan, ketepatan, dan kelengkapan dari spesifikasi.

 

Phase 2: Design Conceptual

 

Phase 2A: Design Conceptual Schema

  • High level data model, bukan implementation-level data model
  • Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasa
  • Conceptual schema bersifat tetap

  • Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis

 

Phase 3: Pemilihan DBMS

 

Pemilihan DBMS ditentukan oleh sejumlah faktor antara lain:

 

  1. faktor teknisstorage, akses path, user interface, programmer, bahasa query, data models
  2. faktor ekonomi: software, hardware, maintenance, training, operasi, konversi, teknisi, dll
  3. faktor organisasi: kompleksitas, data, sharing antar aplikasi, perkembangan data, pengontrolan data

 

Phase 4: Mapping dari Data Model

 

  • Memetakan conceptual model ke dalam DBMS
  • Menyesuaikan schema dengan DBMS pilihan
  • Hasil pemetaan biasanya berupa DDL

 

Phase 5: Physical Design

Struktur storage, akses path untuk mendapatkan performance yang baikKriteria baik dapat dilihat dari:

response time

pemakaian storage

throughput (jumlah transaksi per unit waktu)Perlu tuning untuk memperbaiki performance berdasarkan statistik pemakaian

 

Phase 6: Implementasi Sistem Basis Data

  • DDL dan SDL dari DBMS dikompilasi membentuk schema basis data dan basis data yang masih kosong
  • Basis data dapat dimuati (di-load) dari sistem yang lama
  • Transaksi dapat diimplementasikan oleh program aplikasi dan dikompilasi Siap dioperasikan